Usaha Siomay
Perlengkapan usaha siomay antara lain gerobak atau etalase,
peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dandang, wajan, dan sutil), dan
peralatan makan (piring, gelas, garpu, dan sendok). Diperlukan juga meja dan
kursi secukupnya serta beberapa perlengkapan pendukung seperti tempat sendok,
garpu, serta wadah saos dan kecap.
Lokasi strategis untuk menjalankan usaha ini antara lain di pinggir jalan raya,
daerah perkantoran, atau di sekitar sekolah dan perumahan. Pastikan lokasi
mudah dijangkau dan terjaga kebersihannya.
Untuk awal, usaha siomay dapat dijalankan sendiri oleh anda. Bila usaha ini
berkembang, barulah anda dapat merekrut tambahan tenaga untuk melancarkan
operasional usaha.
Promosi usaha ini antara lain memasang spanduk di tempat usaha serta membuat
tulisan produk yang dijual di gerobak. Selanjutnya, kelezatan rasa, kualitas,
dan pelayanan yang memuaskan akan menciptakan promosi dari mulut ke mulut.
Harga satu porsi siomay relatif murah. Berkisar antara Rp 5.000,- s/d Rp
7.000,- per porsi. Satu porsi siomay seharga Rp 7.000,- biasanya sudah
dilengkapi dengan setengah atau satu butir telur ayam rebus.
Resiko usaha siomay antara lain persaingan, kenaikan harga bahan baku, dan rasa
yang kurang lezat. Resiko ini dapat diminimalisir dengan berjualan di lokasi
strategis yang belum banyak penjual makanan ini.
Kenaikan bahan baku bisa disiasati dengan menjalin hubungan baik dengan
supplier sehingga bisa mendapatkan harga spesial. Sedangkan resiko rasa yang
kurang lezat dapat diantisipasi dengan cara membuat sample produk dan
mencobakannya kepada orang di sekitar atau mereka yang memiliki pengetahuan
cukup dan selera yang baik mengenai makanan.
Info Tambahan Tentang Analisis Usaha Siomay dan Batagor
Masa pakai etalase 5 tahun.
Masa pakai peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dandang, wajan, dan
sutil) 3 tahun.
Masa pakai peralatan makan (piring, gelas, sendok, dan garpu) dan perlengkapan
lain-lain (tempat tissue, tempat sendok dan garpu, serta wadah kecap dan saos)
2 tahun.
Masa pakai meja dan kursi 4 tahun.
Biaya Investasi :
Etalase Rp 3.000.000,-
Peralatan masak Rp 1.000.000,-
Peralatan makan Rp 200.000,-
Meja dan kursi Rp 500.000,-
Perlengkapan lain-lain Rp 100.000,-
Total investasi Rp 4.800.000,-
Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya Tetap
Penyusutan etalase (1/60 x Rp 3.000.000,-) Rp 50.000,-
Penyusutan peralatan masak (1/36 x Rp 1.000.000,-) Rp 27.800,-
Penyusutan peralatan makan (1/24 x Rp 200.000,-) Rp 8.300,-
Penyusutan meja dan kursi (1/48 x Rp 500.000,-) Rp 10.400,-
Penyusutan perlengkapan lain-lain (1/24 x Rp 100.000,-) Rp 4.200,-
Biaya sewa lahan Rp 300.000,-
Upah 1 orang karyawan Rp 500.000,-
Total biaya tetap Rp 900.700,-
2. Biaya Variabel
Bahan baku (Rp 250.000,-/hari x 30 hari) Rp 7.500.000,-
Gas (Rp 15.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 150.000,-
Keamanan, listrik, dan kebersihan Rp 50.000,-
Total biaya variabel Rp 7.700.000,-
Total biaya operasional Rp 8.600.000,-
Penerimaan per Bulan
Batagor (30 porsi x Rp 6.000,-/porsi x 30 hari) Rp 5.400.000,-
Siomay (30 porsi x Rp 6.000,-/porsi x 30 hari) Rp 5.400.000,-
Total penerimaan Rp 10.800.000,-
Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 10.800.000,- - Rp 8.600.700,-
= Rp 2.199.300,-
Revenue Cost Ratio
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 10.800.000,- : Rp 8.600.700,-
= 1,25
Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 4.800.000,- : Rp 2.199.300,-) x 1 bulan
= 2,2 bulan
Berikut cara Membuat Batagor dan Siomay Bandung Tepat Rasa:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar